18 Juni 2009

ALUTSISTA TNI\INDONESIAN ARMED FORCES WEAPONRY - DIBUTUHKAN PRESIDEN DAN DPR YANG BERANI MEMBUAT PERUBAHAN SIGNIFIKAN

sampai dengan 2 hari lampau tanggal 16 Juni 2009, di koran seputar Indonesia, masih diwartakan Presiden RI memerintahkan audit menyeluruh atas seluruh pesawat TNI dan pembatasan terbang, menyusul beruntunnya kecelakaan pesawat TNI saat ini.

Menurut kami sebagai orang sipil, hal itu tidak menyelesaikan masalah dan tidak menyentuh substansi dasar, bahkan terkesan seperti: kura kura dalam perahu- pura pura tidak tahu, ada dua point yang kami angkat

1. Kenyataan/fakta:
Banyaknya bahkan 75% alutsista TNI yang berupa kendaraan baik kapal dan pesawat sudah berusia diatas 30 tahun, kita sama sama tahu refurbish dan retrofit ada batasnya karena masalah kelelahan logam dan struktur repowwering masih bisa diusia 20 tahun. Kalau dipaksakan sama saja diibaratkan Opelet merk morris di film si Del anak sekolahan dan bemo roda 3 dipaksakan operasional di metrpolitan Jakarta saat ini. Jadi Masalahnya adalah: ANGGARAN OPRASIONAL YANG TIDAK MEMADAI, untuk perawatan dan pembaharuan alutsista

2.KEBUTUHAN:
Dengan ancaman malaysia atass Ambalat, pencurian ikan, gesekan dengan Singapore di pulau nipah, gesekan dengan malaysia diperbatasan darat Pulau Kalimantan, Papua dll, pencurian ikan, illegas logging, fishing, sand dll di tahun 2009 ini saja mungkin dipertengahan tahun ini juga kita membutuhkan:
Pesawat Sukhoi:
dituhkan harus sudah genap 15 unit, yang penempatannya dibagi tiga zona, barat ,tengah, timur Indonesia.
Pesawat L 159( buatan ceko )
dibutuhkan paling tidak 10 unit dulu untuk mengganti Hawk 53 yang habis masa pakainya
Kapal selam/submarine:
dibuthkan 4 unit buatan Korsel paling tidak, karena 32 kapal selam kita pun yang ada ini sudah beusia diatas 30 tahun

Pesawat CN 235 versi streching
yang dapat dimuati 100 paratroop, dibutuhkan 6 unit

Matra laut
Kapal FPB 57 dibutuhkan 30 unit lagi
Korvet Nasional 4 unit

matra darat:
Pesanan panser VAB buatan pindad harus digenapkan jadi 300 unit tahun ini juga

PEROLEHAN DANA:
Dana diperleh dari
1 sumbangan daerah atau provinsi yang surplus: seperti Kaltim, Jawa, Kepri dll
misal pengadaan kapal FPB 57 tau pesawat Cn 235 versi stretching

2. Bantuan dari BUMN dan Bank Nasional

3.Pinjaman Luar negeri:
ini tak apa karena tanpa kedaulatan,kemerdikaan dan keamanan tak kan ada pembangunan dan kesejahteraan


EKSPEKTASI PEMERINTAH TERHADAP POSTUR PERTAHANAN KITA:

inilah yang menyedihkan, selalu didengungkan pemerintah menuju kearah postur MINIMAL untuk kekuatan pertahanan kita, yang benar adalah postur LAYAK/MEMADAI/SEDANG untuk postur pertahanan kita .Karena setelah kita membuat ekspektasi, maka segala daya akan kita tujukan kesana apapun caranya, rapi kalau ekspektasi kita hanya Minimal, yaaah kedodoran terus
yah inilah sumbangan pemikiran kami..Herit Nasution, orang awam-sipil tapi alhamdulillah tidak buta-buta amat soal tehnologi, kami selalu siap untuk diskusi lanjutan dan sumbang saran.

pertanyaaannya: itulah kebutuhan riil kita, adakah 3 pasangan Capres dan Cawapres yang berani mengungkapkan itu dalam janji politiknya?.. Kelihatannya yang paling nyerempet baru capres JK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar